This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 04 Desember 2016

Humor Gus Dur: Sopir Metromini lebih mulia dari Kiai


Salah satu humor Gus Dur yang cukup populer adalah cerita soal sopir Metromini dan juru dakwah. Ceritanya, di pintu akhirat seorang malaikat bertanya kepada seorang sopir Metromini. 


"Apa kerjamu selama di dunia?" tanya malaikat itu.

"Saya sopir Metromini, Pak." Lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metromini tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.

Lalu datang Gus Dur dengan dituntun ajudannya yang setia. "Apa kerja kamu di dunia?" tanya malaikat kepada Gus Dur.

"Saya mantan presiden dan juga juru dakwah Pak" lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes.

"Pak, kenapa kok saya yang mantan presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metromini..?" 

Dengan tenang malaikat itu menjawab: "Begini Pak, pada saat bapak ceramah, bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur, sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metromini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa."

Senin, 05 September 2016

Humor Gus Dur: Dialog Presiden dengan Tuhan

Humor Gus Dur: Dialog Presiden dengan Tuhan


Presiden AS Ronald Reagen: Tuhan, kapan negara kami makmur?, Tuhan jawab, "20 Tahun lagi". Presiden AS menangis.

Presiden Prancis Sarkozy: Tuhan, kapan negara Prancis makmur? Tuhan menjawab: "25 Tahun lagi." Mendengar jawaban Tuhan, Presiden Prancis menangis.

PM Inggris Tony Blair: "Tuhan, kapan negara Inggris bisa makmur?" Tuhan menjawab: "20 Tahun lagi." PM Tony Blair ikut juga menangis.

Presiden Gus Dur: "Tuhan, kapan negara Indonesia bisa makmur?" Tuhan tidak jawab, gantian Tuhan yang menangis.
sumber:
Ramadhian Fadillah Merdeka.com

Humor Gus Dur: Isi otak Presiden Indonesia

Humor Gus Dur: Isi otak Presiden Indonesia

 Gus Dur pernah memberikan analisanya soal isi otak para Presiden Indonesia. Ini yang bakal terjadi jika otaknya dilihat.

"Soekarno itu karena suka seni, keindahan dan wanita cantik maka otak kanannya yang besar," kata Gus Dur.

"Nah, kalau Habibie itu teknokrat, insinyur, maka otak kirinya yang besar," lanjut Gus Dur.

Hadirin mengangguk-angguk setuju. Tapi mereka penasaran "Kalau otaknya Gus Dur?" tanya mereka.

Gus Dur menjawab: "Otak kanan besar, otak kiri besar, tapi antara keduanya sering nggak nyambung," jawab Gus Dur jenaka.

Para pendengar pun tertawa.
sumber:
 Ramadhian Fadillah merdeka.com

Humor lucu Gus Dur ingatkan teman berhenti merokok

Humor lucu Gus Dur ingatkan teman berhenti merokok

Alkisah, semasa belajar di Mesir, Gus Dur punya teman asal Aceh, namanya Yas. Kamar mereka bersebelahan. Yas ini betul-betul perokok berat. Ke mana pun dia pergi, pasti di kantongnya selalu terselip dua bungkus rokok. Satu sudah dibuka, satu lagi buat cadangan.

"Bagi dia merokok itu jangan sampai ketelatan. Makanya si Yas selalu bawa dua bungkus," kata Gus Dur di buku Ger-Geran bersama Gus Dur: Edisi Spesial Mengenang Gus Dur.

Saking sayangnya pada temannya ini, Gus Dur menasihatinya, "Yas, apa kamu enggak pernah baca tulisan di majalah bahwa tiap satu batang rokok itu bisa memendekkan umur 30 detik?"

Enteng saja Yas menggeleng. "Belum tuh..."

"Lho, kamu ini gimana. Sekarang coba kamu itung sudah berapa tahun umurmu diperpendek oleh rokok itu," kata Gus Dur sengit.

Sambil menyulut sebatang lagi, Bung Yas menimpali, "Ya, tapi kalau saya enggak merokok, besok saya bisa mati."

Susah memang menasihati perokok berat...
sumber:
 Ramadhian Fadillah Merdeka.com